SemarMbangun Kayangan. Pagi itu, di Desa Karangkabuyutan, Semar terlihat murung dan bingung, terlihat dari raut wajahnya bahwa ia sedang memikirkan sesuatu dan ada yang ia cemaskan. Melihat hal itu, Petruk bertanya kepada ramandanya itu, gerangan apa yang sedang terjadi dan yang membuat ayahnya sering melamun.
0% found this document useful 1 vote21K views2 pagesOriginal Titlecerita wayang bahasa jawaCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 1 vote21K views2 pagesCerita Wayang Bahasa JawaOriginal Titlecerita wayang bahasa jawaJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Yudistiradikenal sebagai pribadi yang jujur, adil, taat beragama, bijaksana, pemaaf, tidak pernah berbohong, dan tak punya musuh. Werkudara, artinya gemar makan. Tokoh satu ini punya nama kecil Bima, merupakan putra ke-2 Prabu Pandu dan Dewi Kunti. Dalam Bahasa Sanskerta, nama Bima punya arti mengerikan. Tokoh Semar, Gareng, Petruk dan Bagong Dalam Cerita Wayang Kulit Bahasa Jawa Tokoh Wayang PunakawanCerita wayang kulit bahasa jawa sebagian ada yang berbeda dengan wayang dari jawa barat. Kata wayang memiliki beberapa pengertian yaitu bisa merujuk pada boneka yang dimainkan dalam pertunjukan atau pada cerita yang dimainkan yang mengisahkan suatu peristiwa atau jawa atau lebih dikenal dengan sebutan wayang kulit sebagian ceritanya diambil dari kisah Ramayana dan Mahabrata dalam versi bahasa jawa dan adaptasi sesuai dengan keadaan dan nilai-nilai yang ada di masyarakat. Dalam cerita wayang Jawa lakon-lakonnya mengambil cerita dan asal usul orang jawa yang berasal dari riwayat nenek beberapa cerita wayang Jawa yang tidak terdapat dalam kisah asli Mahabrata adalah munculnya tokoh Punakawan. Punakawan berasal dari kata “Pana” yang artinya “paham” atau “kawan”. Punakawan adalah tokoh yang mengabdi dan menebar humor, dalam pertunjukan munculnya tokoh Punakawan akan ditunggu-tunggu karena lebih banyak lelucon dan sindiran, kritik sosial yang akrab dengan SemarSemar atau sering disebut Kyai Lurah Semar Badranaya merupakan salah satu tokoh Punakawan yang paling utama di pewayangan. Umur semar sangat panjang, karena ia merupakan Dewa yang bernama Batara Ismaya. Semar merupakan penasehat atau abdi para kesatria. Setiap bagian tubuh Semar memiliki arti seperti wajahnya terlihat tua namun rambutnya memiliki kuncung seperti anak-anak yang melambangkan tua dan muda. Matanya sembab seperti sedang bersedih namun mulutnya selalu tersenyum, melambangkan kesedihan dan kebahagiaan. Perutnya buncit karena dia memakan gunung Mahasamun untuk mendapatkan takhta raja, tetapi gunung itu tidak bisa dimuntahkannya lagi. Gareng Gareng adalah anak tertua Semar. Gareng yang memiliki nama asli Nala Gareng merupakan tokoh Punakawan yang berkaki pincang, yang menggambarkan sifat yang hati-hati dalam bertindak. Selain kakinya yang pincang, Gareng memiliki cacat fisik lainnya yaitu tangan yang patah yang menggambarkan sifat yang tidak suka mengambil yang bukan haknya. Ada juga yang berpendapat bahwa tumit kakinya terkena penyakit bubul. Dulunya Gareng berwujud kesatria yang tampan dan gagah perkasa yang bernama Bambang Sukodadi, ia memiliki kesaktian namun sayang sifatnya sombong ia akan mengajak bertanding siapapun ksatria yang ditemuinyaPetrukSama halnya dengan Gareng, sebelumnya Petruk berwujud ksatria yang gagah dan perkasa. Ia memiliki nama asli Babang Panyulikan Petruk suka membuat lelucon dan bersenda gurau juga berkelahi. Pertemuan Gareng dan Petruk berawal dari setelah beratapa Bambang Sukodadi Gareng bertemu dengan ksatria lain yang bernama Bambang Panyulikan Petruk.Karena adanya kesalahpahaman diantara keduanya maka terjadilah pertempuran yang hebat. Mereka sama-sama memiliki kekuatan yang seimbang sampai wajah keduanya rusak. Kemudian datanglah Semar yang kemudian melerai dan memberikan nasehat. Keduanya kagum dan meminta untuk dijadikan abdi dan minta diakui sebagai anak. BagongBagong adalah tokoh Punakawan. Merupakan anak bungsu Semar yang memiliki ciri-ciri fisik tubuhnya bulat, matanya lebar dengan bibir yang tebal. Gaya bicaranya terkesan semaunya. Dikisahkan bagong merupakan bayangan Semar. Suatu hari ayahnya Semar yang bernama Sang Hyang Tunggal bertanya siapa teman terdekat manusia, lalu semar menjawab “bayangan” kemudian dari bayangan semar muncullah Bagong. Demikian cerita wayang kulit bahasa Jawa mengenai tokoh Punakawan Semar, Gareng, Petruk dan Bagong, masih banyak cerita tokoh-tokoh lainnya yang menarik untuk di bahas seperti Limbuk, Cangik, Togok dan Bilung. JAGALABILAWA Jagalabilawa (muka dan sekujur badannya hitam) adalah nama samaran Raden Bratasena, yakni nama Wrekodara, pada waktu ia masih muda. Sebabnya Bratasena bersamar diri ialah oleh karena Pendawa sedang dirundung malang sebagai akibat daripada perbuatan Korawa. Bratasena dan saudara-saudara Pendawa lainnya pergi berlindung di negara Wirata.Gambarwayang kulit, arjuna, semar, pandawa, golek. Sejarah wayang dan perkembangannya di Indonesia serta cerita wayang dalam bahasa jawa .. Langsung ke isi. Menu. Dakwah. Contoh Ceramah Singkat; Inspirasi. Cara Download Lagu Kesukaan masyarakat Jawa pada seni pertunjukkan wayang pada masa itu juga sangat berpengaruh terhadap prosesSelainitu, di dalam penarasian terhadap kisah-kisah wayang di dalam buku ini, penulis menggunakan bahasa renyah, mengalir, enteng, namun bernas. Sehingga pembaca dapat dengan mudah menangkap nilai-nilai yang tersirat di dalam setiap kisah. Nilai-nilai yang sangat berguna di dalam kehidupan manusia sepanjang zaman. . 485 289 436 8 369 384 230 283